Hufth…. kurang satu artikel saja di hari ke empat ini tak sempat-sempat juga nulis. Bulan desember sibuk dengan hari belanja online nasional sampai tahun baru tiba baru bisa menyempatkan artikel penutup drama cerita di Malaysia kemarin. Mulai dari mana ya? Mulai dari bangun tidur dulu ya kali, eh tapi saya nggak tidur tuh sebenernya. Sepulang dari nongkrong di streetfood depan apartemen cuma hape-hapean, karena takut malah pules ketidurannya =)) alhasil browsing browsing di handphone sajalah. Informasi yang harus aku dapatkan waktu itu adalah jam buka central market, cara checkout apartemen, dan prediksi schedule pesawat pulang ke Indonesia. Central market buka jam 10, maka ada waktu untuk merem sebentar lah. Tadinya sih jam 8 mau berangkat langsung ke central market. Cekout apartemen cukup mudah, tinggal menaruh kunci saja pada tempat saat saya mengambil. Dan schedule pesawat diprediksikan akan delayed. Pengalaman pas hari kedua di Johor Bahru itu sangat berarti dalam membaca situasi perjalanan pesawat yang akan ditumpangi. Tak terasa sudah menunjukkan pukul 06 Wilayah Malaysia. Alarm subuh pun bunyi dan sholat subuh. Lalu balik tidur lagi.
Apartemen Pertama Cheras
Bangun-bangun sekitar jam 7, mengumpulkan nyawa dulu. Lalu bergegas membangunkan dita pada pukul 08. Dia langsung gelagapan wkwkwkk tau sudah jam 8. Artinya harus segera bergegas karena emang schedule awal berangkat jam 08. Tidak ada yang tahu bahwa akan di reschedule jam 10 karena jam buka central market jam 10. Lalu bersiap-siap sekitar pukul 9 kita sudah ready semua untuk meluncur ke central market, tentunya posisi siap checkout, mengemas semua di koper jadi setelah selesai dari Central Market atau pasar seni bisa langsung cus ke bandara. Karena manjanya kami, dan demi keiritan waktu dan uang, kami memutuskan ngegrab lagi. =)) kalau nggak salah habis sekitar 6ringgit.
Central Market / Pasar Seni & Kasturi Walk
Kami turun di depan central market tapi sepertinya masih sepi. Dan kami memutuskan untuk breafast terlebih dahulu di kasturi street. Kami mencoba masakan yang namanya nasi lemak ayam. Kami bertiga kurang lebih menghabiskan 36,3 ringgit wow sepertinya mahal ya? Tapi ya memang segitu sih kalau misal makan di sana, seperti tadi malam habis 20an ringgit. Kita lanjut untuk berburu milo, oldtown coffee, dan souvenir kenang-kenangan dari malaysia. Pertama saya mau menyisir di luar central market. Waktu pertama di malaysia bareng mas hendro beli milo, oldtown dan kopi ali itu di luar central market, karena di central market harganya lebih mahal katanya. Namun sayang sekali ndak nemu toko yang dulu itu. Ya sudah akhirnya balik masuk ke sentral market. Karena waktu sudah mepet akhirnya tidak banyak ke beberapa toko langsung ke satu toko membeli list yang akan di beli. List makanan dan cemilan sudah didapat, tinggal mencari souvenir. Saya masuk ke toko yang ada pembayaran kartu kredit =)) ternyata ada. Oke lah ambil ini itu sesuai budget yang sudah di prakirakan sebelumnya. Fungsi saya membayar pakai kartu kredit bukan maksudnya terus saya hutang gitu, tetapi memakai kartu kredit di luar negeri itu meningkatkan kepercayaan, yang nantinya mungkin bisa naik limit, atau sampai mungkin permohonan penghapusan biaya tahunan. Walaupun menggeseknya cuma di singapore malaysia saja sih, belum pernah ke luar negeri lainnya. Pastinya gunakan kartu kredit sesuai dengan budget mu belanja agar tidak pusing mikirin hutang, saat itu budget untuk belanja oleh-oleh sekitar 500ribu. ya sudah dipakai segitu jangan lebih. Setelah mendapatkan souvenir berupa tas, baju, icon menara kembar, gantungan kunci, dan oleh-oleh makanan/minuman. Btw pas pada lama nyari baju, saya mencar sendiri beli minuman dan makanan di kedai oldtown coffee. Wajib coba teh tarik dan roti canai, namun akhirnya dengan mood yang tergesa-gesa malah gak kemakan saat itu juga roti canainya. Waktu sudah menunjukkan jam setengah 12, jam 12 harus segera checkout karena saya tidak tahu nantinya apakah akan dikenakan pinalti atau bagaimana jika over time, kalau dari chat owner apartemennya sih pembantunya akan menunggu saya. Entah nunggu minta bayaran atau nunggu beres-beres selesai. Yap saya mencoba order grab namun tak kunjung ada yang nyantol, jam sibuk. Ya sudah ambil taxi yang di depan central market itu, mencoba menjelaskan lokasi apartemen dengan bahasa melayu seadanya pada driver taxi akhirnya deal sekitar 16 atau 15 ringgit lupa tepatnya berapa. Dan saya meminta kepada driver untuk melaju dengan cepat agar cepat sampai. Sampai apartemen kurang dari jam 12, saya lega saya masuk apartemen duduk di lobby sambil memberi intruksi selanjutnya. Istri dan anak saya tunggu dilobby saja, saya dan dita ambil barang di kamar apartemen. Akhirnya beres kita cek out pas jam 12 kurang beberapa menit. Dan memberikan info kepada owner bahwa kita telah checkout dan menaruh kunci pada tempatnya. Next dari apartemen ke KL central kita tetap pakai grab demi keefisien waktu, kalau jalan ke MRT lama bro dan pastinya capek bawa barangnya. Ke KL Central cuma kena 10 ringgit pada jam sibuk, harusnya gak sampai sih kalau pas jam biasa.
KL Sentral
Kenapa tidak langsung ke Bandara padahal costnya lebih irit? Yap tujuan kita KL Sentral adalah mencoba transportasi yang belum pernah dicoba sebelumnya (kalau saya sih udah pernah). Yakni KLIA Ekspress. Biaya KLIA Ekspress ini lumayan mahal, tapi efisien waktu. Jarak tempuh bis/taxi memakan waktu 1jam-2jam tergantung trafiknya. Kalau pakai ini cuma 30 menit. Yap sudah hafal di sekitar KL Sentral kami langsung menuju ke stasiun pemberhentian KLIA Ekspress. Nah tiket KLIA Ekspress ini dibeli jauh hari sebelumnya di web KLIA Ekspress, kalau tidak salah per orang dikenakan 48ringgit. Jika dikalikan 3 orang berarti sekitar 130ringgit. 2 kali harga kalau naik Taxi online seperti grab. Tapi worth it lah pakai KLIA Ekspress ini. Langsung sampai di bandara dalam waktu 30 menit. Saya tidak membayangkan kalau naik bis / taxi pas jam sibuk seperti ini.
KLIA2
Di Bandara KLIA2 kita langsung antri ke bagian bagasi. Antriannya panjang banget sumpah ! Padahal sudah mepet waktunya. Alhamdulillah waktu itu kita boleh cek in bagasi di counter air asia yang lain. Disitu ada dua sisi konter, sisi kanan konter ke Indonesia, sisi kiri konter ke Jepang. Antriannya di Indonesia panjang banget sumpah, tapi kebetulan banget pas giliran saya antri disuruh petugas untuk belok ke loket kiri. Hah? Serius? Harap-harap cemas ternyata beberapa didepan saya juga tujuan Indonesia. Syukur deh. Lihat email ada pemberitahuan bahwa pesawat delayed. Syukur alhamdulillah deh kalau delay sesuai prediksi. Dan sumpah kalau gak ada ke ajaiban-ajaiban tadi bakal ketinggalan pesawat ! Ok giliran cek in bagasi sudah beres, cus masuk ke imigrasi. Lancar jaya prosesnya dan akhirnya tiba di mall ruang tunggu. Buset jauh banget jalannya. Informasi delay saya sampaikan ke istri dan dita agar tidak tergesa-gesa dan rileks. Oke rileks, bisa pesen starbuk dulu =)) Menikmati jauhnya ruang tunggu gatewaynya. Dan oke tiba digateway beli minuman milo di bandara ternyata mehong bgt 9,8 ringgit :( mending beli di starbuk lagi deh minum nya =)) tapi gak bisa balik kesana lagi. Delay ternyata lama, aku iseng nyari sesuatu keluar. Saya tertarik pada kursi pijat :D Saya ndak tau cara mengoperasikan, yang penting saya duduk rileks, terus baca-baca intruksinya. Ternyata disuruh masukin uang kertas gak boleh recehan. Uang kertasnya pun tertentu. Minimal 5 ringgit kalau gak salah, tapi di dompetku hanya ada 2 lembar 2 ringgit dan 1 lembar 20ringgit. Pikirku kalau saya masukkan 4 ringgit, mesin akan otomatis jalan sesuai nominal yang aku masukkan. Eh ternyata nggak jalan. Ya udah saya iseng masukin 20 ringgit, eh malah jalan 45 menit :( Untung delaynya 1 jam. Jadi bisa agak nikmati pijet-pijetnya. Tapi sumpah enak dipijet istri =)) dipijetin mesin malah geli dan ga ada sensasinya wkwkwkwk. Ternyata estimasi waktunya gak pas, pesawat sudah tiba dan mesin masih menyala, saya tinggalkan begitu saja dan saya lari ke gate nya. Oke otw ke Yogyakarta Indonesia.
Adisucipto Airport
Tiba di Indonesia sekitar pukul 19 sepertinya. nunggu bagasi dateng agak lama dan ternyata isi form kedatangan dari bea cukai adalah suatu keharusan. hahaha orang ga bawa apa-apa ya sudah cepet isinya. Lanjut masuk imigrasi indonesia dan welcome home ! Lanjut jalan ke luar, sesuai schedule kita naik taksi di luar saja. kita jalan keluar ke kantor imigrasi yogyakarta depan SPBU dekat Bandara. Bisa sih naik bis ke giwangan terus oper taksi, tapi ribet sepertinya dan yasudah order taksi. Sesek juga kalau order taksi disini nilainya kerasa bgt. 58ribu sampai rumah saya di Bantul. Dan welcome to my home sweet home. Sampai jumpa liburan tahun depan !
Thanks To
Sebagai penutup kami terima kasih sekali dari semua partner dari Air Asia, Traveloka, AirBnB, Bank BCA, Bank CIMB, Grab, M1 karena tanpa promo dari kalian aku mah apa tuh ! :D